Rabu, 19 Januari 2011

Awal Hidup di Mulai cuyyy...


Ahmad Muqorrobin. Ya…. Itu adalah nama yang diberikan orang tua dari kakek ketika dilahirkan pada tanggal 16 Oktober 1989 disebuah desa kecil tepatnya desa Soditan Rt 04 Rw 02 Lasem. Nama yang memiliki arti “Orang yang dekat Tuhan-Nya” itulah yang diharapkan orang tua agar anaknya menjadi pribadi yang taqwa. Amien. “Robin” itulah panggilan terkenalnya diluar lingkungan keluarga, karena panggilan di dalam keluarga sebenarnya adalah “Obien”. Dalam perjalanan hidupnya, pemuda yang sekarang ini sedang menjabat sebagai Kepala Divisi dalam suatu Himpunan Profesi  dari jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, Institut Pertanian Bogor  sering mengalami pasang surut.
Pendidikan formal dari seorang robin dimulai dari Mi. Namun, sebelum memasuki jenjang ini robin memasuki dunia taman kanak-kanak yang cukup lama dan dianggap tidak wajar menurut anak seumuran dia. Dia berada dalam lingkungan Taman kanak-kanak “ Islam Bhakti” selama empat tahun dari umur 3 tahun dan itu masih rekor yang terlama sampai sekarang disekolah TKnya (Cukup bangga???enggak juga). Dari empat tahun yang dijalaninya di TK banyak kenakalan yang telah dibuatnya sampai beberapa guru merasa susah mengajar ketika dia masuk. Sering dimarahi, sering diomeli dan sering bolos menjadikan dia icon di sekolahnya waktu itu. Pernah suatu ketika, Robin bertengkar dengan temanya satu kelas dan dia diadukan ke orang tuanya. Namun ketika orang tua temannya datang, dia tidak masuk sekolah serta lebih memilih bolos sekolah dan main kesawah. Sialnya, ketika pulang dia diadukan ke bapaknya karena tidak masuk sekolah. Akhirnya hukuman kurung kamar yang sudah menjadi langganan terjadi juga. Tidak hanyaa pengalaman nakal juga yang terjadi ketika Tk, namun pengalaman sialpun juga terjadi. Waktu itu istirahat sekolah sedang asyik-asyiknyaa main tiba-tiba didepan mata datang ayuunan sekolah yang terbuat dari Kayu dan berpalang besi menghantam pelipis mata sebelah kirinya. Sekejap langsung pingsan dia dan akhirnya ke puskesmaslah yang menjadi rujukannya untuk dijahit pelipis matanya sebanyak tujuh jahitaan (lumayan banyak juga ya…). Akhir dari cerita itu tidak menjadi akhir dari kenakalan seorang robin kecil. Masih sering godain orang, teman dan akhirnya ada juga waktu TK itu cintaa monyet. Namun dasar robin, dia ga pernah taw kalo ada teman sekelas yang simpati dengan dia sampai pada suatu saat ada temannya yang ngomong. Tetap saja namanya robin, dia ga menggubris apa kata temannya itu.hahahaha…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar